ISLAMICDAYS.ID – Berbuka puasa adalah momen yang dinanti-nantikan oleh umat Muslim setiap hari dalam bulan Ramadan.
Selain untuk mengisi energi usai berpuasa sepanjang hari, berbuka juga menjadi kesempatan untuk berdoa dan memohon ampunan serta keberkahan dari Allah SWT.
Doa berbuka puasa merupakan ungkapan syukur atas nikmat yang diberikan Allah dan permohonan maaf atas dosa-dosa yang telah dilakukan.
Berikut adalah kumpulan doa berbuka puasa yang bisa menjadi panduan bagi umat Muslim dalam menjalankan ibadah puasa Ramadan.
Dikutip muhammadiyah.or.id, dari Ibnu Umar r.a. (diriwayatkan bahwa) ia berkata: Apabila Rasulullah SAW berbuka, beliau berdoa:
Dzahabazh-zhama’u wabtallatil-‘uruqu wa tsabatal-ajru insya Allah
“Hilanglah rasa haus dan basahlah uraturat (badan) dan insya Allah mendapatkan pahala” (HR. Abu Dawud).
Dari Sulaiman Bujairimi dalam Kitab Hasyiyah Iqna. Dalam kitab tersebut, dijelaskan doa berbuka puasa berikut.
Allahumma laka shumtu wa ‘ala rizqika afthartu, wa bika amantu, wa bika ‘alaika tawakkalatu, dzahabadzh dzhama-u wabtalatil-‘uruqu wa tsabatal-ajru insyaa-Allah. Ya wasi’al-fadhli ighfirli alhamdulillahilladzi hadani fashumtu, wa razaqani fa-afthartu
“Ya Allah, hanya untuk-Mu aku berpuasa. Dengan rezeki-Mu aku membatalkannya. Kepada-Mu aku berpasrah. Dahaga telah pergi. Urat-urat telah basah dan Insyaallah pahala sudah tetap. Wahai Dzat Yang Luas Karunia, ampuni aku. Segala puji bagi Tuhan yang memberi petunjuk padaku, lalu aku berpuasa. Dan segala puji Tuhan yang memberiku rezeki, lalu aku membatalkannya.”
Dari riwayat sahabat Mu’adz bin Zuhrah
Allahumma laka shumtu wa ‘ala rizqika afthartu
“Ya Allah hanya untuk-Mu kami berpuasa dan atas rezeki yang Engkau berikan kami berbuka.”
Dilansir no.or.id, membaca doa buka puasa yang tepat adalah setelah berbuka puasa, bukan dibaca sebelum dan bukan pula saat berbuka.
Penempatan waktu membaca doa berbuka puasa dilakukan setelah selesai berbuka puasa adalah dengan merujuk makna yang terkandung dalam doa tersebut seperti yang disampaikan oleh Syekh Abu Bakar Muhammad Syatha dalam Hasyiyah I’anatut-thalibin.
Said bin Muhammad Ba’ali dalam Kitab Busyra al-Karim menyatakan, disunnahkan (membaca doa buka puasa) ketika hendak berbuka tetapi (waktu) yang lebih utama adalah setelah berbuka dengan membaca doa:
Allahumma laka shumtu wa ala rizqika afthartu.
Selama bulan puasa, disarankan untuk meningkatkan amalan kebaikan seperti memberi sedekah, membaca dan mempelajari Al-Qur’an, serta mendekatkan diri kepada Allah dengan melakukan iktikaf di masjid, terutama selama sepuluh hari terakhir bulan Ramadan.
Sebagaimana disampaikan dalam sebuah hadis: “Dari Ibnu Umar r.a., ia menyampaikan bahwa Rasulullah SAW selalu melakukan iktikaf pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadan.” [Muttafaq’Alaih].